MAJULAH BAYUNGKA RAYA!!


MAJULAH BAYUNGKA RAYA!

Mengenai Saya

Foto saya
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
@bayungka

Rabu, 28 September 2011

Batman, Kaleng Susu dan Satu Setengah Dasawarsa Yang Lalu.


Itu ketika aku masih senang bermain ayunan di depan kelas, atau sekedar menduduki jungkat-jungkit sampai Taman Kanak-Kanak benar-benar sepi.  Kira-kira 15 tahun yang lalu, saat aku sempat menjuarai lomba mewarnai tingkat nasional. Saat sedang gemarnya berdeklamasi di radio, atau mengikuti instruksi mayoret dengan memukul tenor. Yang membuat 15 tahun lalu dengan sekarang adalah sama-sama menyukai Arsenal. Kala itu masih ian wright. Sekarang sudah aron ramsey!

Sekilas teringat ketika bu guruku yang cantik kala itu. Ibu Endang, menyuruh kami warga TK PERTIWI untuk menceritakan cita-cita kami kelak di depan kelas. Akbar, yah. Masih ingat aku si Akbar, teman kecilku entah sekarang dimana dia. Setahuku dia keluar kota setelah lulus TK. Anaknya lucu, dan tentu saja polos karena kami masih 5 tahun waktu itu. Tapi dia lebih sepolos-polosnya. Kuakui dia seorang jenius. Fikirannya lebih jauh kedepan daripada kami. Aku yang waktu itu baru bisa membohongiku teman sebelahku ‘Sindhu’ dengan memiliki telephone rumah sebanyak 5, si Akbar sudah bisa membanggakan bahwa Ayahnya seorang astronot. Amazing !

Ketika giliran Akbar untuk menceritakan cita-citanya, ”Aku ingin jadi Batman!”. Dengan kedua tanganya     berada di mata seakan-akan memberitahu kami bahwa itu adalah kacamata topeng Batman! . Yah,  Akupun masih menyimpan foto kami dengan Akbar di beberapa acara tamasya kelas.  Yang sebagian besar pose nya menirukan topeng Batman itu. Kalau aku punya kesempatan ke masa itu, maka akan kuacungkan ibu jari kepadanya. Mungkin aku ingin jadi Robin!. Sayang, kami hanya bisa menertawakannya pada waktu itu. Walaupun dia tetap tersenyum dan menjontorkan bibirnya.

Hai Akbar, aku tak tahu dimana kau searang, setelah 15 tahun tanpa kabar. Ingin ku meminta izin menuliskan kejeniusanmu disini. Semoga kau sempat membaca tulisan ini. Biar kau tahu! Aku sudah sadar kalau kau jenius! Biar kau tahu, teman-teman kita salah menertawakanmu! . Kuyakin kau sekarang sudah menjadi batman untuk orang-orang disekitarmu akbar!

Ketika giliranku dipanggil Bu Endang, aku gugup setengah hidup. Keringat dingin, tak tau harus mengatakan apa cita-citaku. Apakah harus menyebut ‘arsitek’, karena pernah kudengar tetanggaku menyebutkan kata ‘arsitek’. Atau aku harus menyebut seorang ‘Guru’ seperti Ibu. Tapi tidak kala itu, setahuku waktu itu seorang guru itu kejam dan galak mirip Ibu. Maaf ibu, tapi itu aku yang 15 tahun lalu. Ingin ku menyebut kata ‘dokter’, sepertinya sudah terlalu banyak yang mengucapkannya. Terlintas difikiranku untuk menjadi ‘sopir bus pariwisata’, karena setahuku kala itu sopir bus adalah pekerjaan yang menyenangkan. Pekerjaan mengantarkan kami siswa TK untuk pergi keliling bertamasya. Ingin aku menyebut ‘pak tukang’, karena aku ketika sepulang TK melihat ‘mas samin’ yang asyik mengaduk semen. Waktu itu aku ingin mencobanya, namun dilarang oleh Bapak. Aku tertarik dengan mengaduk semen, seakan-akan semennya lezat mirip adonan kue. Dan akhirnya kupilihlah cita-citaku adalah ‘seniman’. Kebetulan aku suka mewarnai gambar ‘tiko’ (majalah TK yang dibagikan tiap minggu. Dan aku lebih suka pelajaran menyanyi lagu ‘kelinciku’ daripada bermain perang-perangan dihalaman TK dengan Gilang.

Sekarang, tersenyum aku mengingatnya. Apalagi mengingat ketika aku mencoret-coret tembok kamar Bapak, sempat aku sering dimarahinya karena hobiku yang satu itu. Pernah aku membuang susu bubuk kakak, hanya untuk mengambil kalengnya, kujadikan ‘snar drum’. Lalu ku ambil tutup panci milik ibu untuk kujadikan ‘symbal’, dan kujadikan drum  mainan bersama ember bekas cat tembok. Oh, nakalnya aku kala itu. Sekarang kau harus tau Bapak, Ibu, Kak, biar aku nanti menjadi seniman.  Menggambar masa depan, merangkai hari esok, dan bermain musik bersama sejarah!

Tanggung Jawab Sosial dan Etika Manajerial

MANAGEMENT CLASS (KULIAH MANAGEMENT)
Department of Management, college of economics of management
Bogor Agricultural University

Lectures Prof Dr. Ujang Sumarwan, Msc
ujangsumarwan.clog.mb.ipb.ac.id
Session 5
Kuliah "Tanggung Jawab Sosial dan Etika Manajerial"
Bayu Windiharto Putro - Department of Resource Environmental Economics - Bogor Agricultural University.

Pertanyaan :
Berkaitan dengan tanggung jawab sosial, mengenai triple bottom line, yaitu planet. Ketika berbicara untuk tanggung jawab suatu perusahaan terhadap lingkungan, seringkali perusahaan di Indonesia kurang begitu memperhatikan hal tersebut. Bagaimana tanggapan anda?

Jawaban :
Menurut ilmu manajemen. Tanggung jawab sosial tidak hanya kepada sosial ekonomi semata. Namun juga terhadap lingkungan. Konsep triple bottom line. People, benefit, dan planet. Mengingat isu-isu kerusakan lingkungan yang menjadi isu global, ini karena kesadaran manusia akan pentingnya akan menjaga tanggung jawab terhadap lingkungan. Dalam ekonomi lingkungan dimana terdapat willingness to pay, dimana kesediaan seseorang untuk mengeluarkan biaya demi mendapatkan dampak positif dari lingkungan. Menurut teori ekonomi,berkorban dapat dianalogikan sebagai daya beli. Sehingga willingness to pay yaitu membeli dampak positif lingkungan. Sudah saatnya biaya lingkungan dimaksudkan kedalam biaya perusahaan. Hal ini sebenarnya sudah mulai dilakukan di negara maju. Mengingat kerusakan lingkungan terbesar dilakukan oleh negara berkembang.
Sebenarnya pemerintah Indonesia sudah mengatur tentang kepedulian kepada lingkungan hidup. Yaitu pada UU no.32 tahun 2009. Hanya perlu ketegasan dan keadilan untuk kebenaran.
Itulah kenapa juga begitu pedulinya ilmu manajemen terhadap lingkungan hidup.




Kamis, 22 September 2011

Tri Dharma Bayungka Raya

Itu sore yang mendung waktu negara Indonesia bagian pemerintahannya. Aku sedang di dalam wilayahku, Negara bayungka raya. Dengan tertulis atas coklat hangat, Go Go Dolls nya Iris, dan buku filsafat jawa karya dr.Abdullah Ciptoprawiro. Sudah setengah jam aku melihat tulisannya, tak membacanya. Kubayangkan bagaimana Bathara Indra melihat Arjuna menyanding busur panah dan pedang. Atau Bathara Siwa yang menyamar menjadi pemburu. Tapi yang paling penting saat itu aku menyamar menjadi Hitler yang sedang memerintahkan kipas angin untuk menggerakkan baling-balingnya. Fikirku sore yang dingin itu akan berubah menjadi hangat ketika ditambah dengan dinginnya kipas angin. Teoremaku meleset ! Justru membeku, mungkin seperti Superman yang terkena batu planetnya. Atau Squarepant yang sedang terkena flu dan siap untuk di tempelkan ke kloset seperti yang kulihat tadi pagi.

Playlist winamp hanya sekedar Iris. Ingin kudengarkan 'Wali' yg kata mereka musiknya asyik itu. Sayang aku tak punya. Aku hanya punya playlist yang jelek menurut mereka, Reel Big Fish.
Kami memang berbeda ideologi tentang musik. Mereka suka "You will never walk alone", aku hanya "Rayuan Pulau Kelapa".

Negara Bayungka Raya hanya memiliki 4 meter wilayah udara, 4 meter wilayah dataran. Masyarakatnya terdiri dari berbagai jenis. Mulai dari suku elektronik, suku makanan, suku minuman, dan suku buku-buku. Memang ada beberapa penduduk baru yang meminta suaka di negara kami. Mereka termasuk suku kesemutan. Sering bermigrasi dari Indonesia ke Bayungka Raya. Negara Bayungka Raya merdeka setelah dulunya bernama kerajaan kamar kontrakan.

Sengaja kukumpulkan mereka untuk mendengarkan pidato kenegaraan. Yah sayalah Perdana Menteri Bayungka Raya. Mengangkat diri sebagai penguasa seumur hidup. Ingin ku demokratis seperti Republik Islam Iran, Namun gara-gara kejadian kala itu. Ya, kejadian dimana saat pemilihan umum, rakyatku tidak ada yang mencalonkan diri. Tak tau apa yang mereka fikirkan. Sudahlah, itu jalan mati mereka.

45 menit kufikirkan tentang apa yang akan aku sampaikan. Maklumlah, kami tidak punya sekretaris negara. Si laptop hanya mau menjadi objek, bukan subjek. Kuharap suatu hari nanti dia mampu aktif, setelah kuberinya kurikulum berbasis kompetensi.

Dengan mengenakan baju safari kebanggaanku. Berwarna hijau ketuaan. Dan mengepalkan tangan ! Kuyakin rakyatku meyakinkanku. Walaupun hanya berapa diantara yang mempunyai mata. Salah satunya si handphone. Kadangkala dia mau saja melihat dan merekam sampah hebat di samping kampus.

"Tri Dharma Bayungka Raya",
sa..tu... Berantakan adalah desain interior negara yang menyamankan..
du...a... Kebersihan mutlak akan mengancam keanekaragaman penduduk kita
ti...ga... Hal-hal mengenai kipas angin, alangkah baiknya jika kita ganti yang mengkipasinya

tepat aku selesai berpidato, semua bersorak. Bangganya aku, macam obama setelah berkampanye dan mengatakan "Yes We Can".
Begitu bahagianya rakyat bayungka raya, mereka memiliki pemimpin yang mendukung kesejahteraan rakyatnya. Mereka bebas berkeliara tanpa harus takut digusur paksa oleh satpol PP. Begitu bahagianya suku kesemutan yang notabene imigran karena tidak perlu was-was diekstradisi ke Negara Tetangga.
Dan yang paling spesial adalah kipas angin, dia bahagia karena namanya kucantumkan di pidato. Itu karena jasanya. Jasa atas tidak lelahnya setiap detik untuk memutarkan kepalanya ke kanan-kiri demi menjaga kestabilan kesejukan negara bayungka raya. Dia benar-benar Pembangkit Dingin Tenaga Baling yang sangat peduli kepada perdana menterinya.

Selamat Bahagia Bayungka Raya. Semoga kau tetap bertahan meski mendapat ancaman intervensi dari negara tetangga dengan militernya bernama pak haji kos akan upeti yang dia minta. Jika tidak, invasi besar-besaran akan terjadi. Semoga bayungka raya tetap merdeka, kalaupun invasi, semoga kita mendapat wilayah negara yang lebih baik. Walaupun PBB belum menganggap kami.

Rabu, 21 September 2011

Ode untuk Penjual Sayuran di Ujung Gang

MANAGEMENT CLASS (KULIAH MANAGEMENT)
Department of Management, college of economics of management
Bogor Agricultural University

Lectures Prof Dr. Ujang Sumarwan, Msc
ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id

Session 4
Kuliah "Mengelola dalam Lingkungan Global"
Bayu Windiharto Putro - Department of Resource Environmental Economics - Bogor Agricultural University.


Kami berada di hari kamis pagi, kuliah pengantar manajemen. Tersusun atas semangat mahasiswa yang tidak sempat sarapan. Bukan untuk ketahanan pangan Negara di musim kemarau, hanya karena saya bangun lebih siang daripada mas penjual sayuran di ujung gang. Setiap pagi beliau menjadi artis, dikelilingi ibu-ibu yang menunggunya sejak subuh tadi. Hanya untuk memikirkan bagaimana uang yang dibawa oleh ibu-ibu itu ditukar dengan berbagai macam sayuran. Mungkin lain kali Aku mencoba menukarkan sepatu bolaku dengan sayuranya. Tapi pasti dia tidak mau, karena dia lebih suka olahraga perahu naga sepertinya.

Pukul 07.00 waktu pemerintahan pusat Indonesia, Pak Ujang sudah standby menunggu jamaah-jamaah kuliah paginya di kelas.Kami yang kalah cepat dating dengan beliau haruslah sadar diri, dengan menandatangani kertas putih yang ada di depan pintu. Itulah disiplin, disiplin bukan makian atau cacian. Disiplin bukan kekerasan. Disiplin adalah komitmen. Seperti bagaimana aku komitmen mendukung Arsenal yang kalah 3 kali berturut-turut di pentas liga primer Inggris. Mengenai Arsenal, kau harus tahu! Arsene Wenger adalah manajer. Bukan pelatih. Dia membuat pemain, bukan membeli pemain mahal. Itu yang kusuka dari dia. Manajer sejati.

Kuliah pagi hari itu mengenai mengelola dalam lingkungan global. Biar kami mampu menggambarkan berbagai aliansi dagang regional. Untuk member tahu kepada mas penjual sayuran diujung gang, bahwa dia akan mampu menjual sayurannya ke Ethiopia. Dia akan menjadi artis go International. Tidak hanya menjadi artis bagi ibu-ibu Bogor, Namun juga ibu-ibu Ethiopia.

Sadarnya pagi itu bahwa kami tidak hidup sendiri. “You’ll never walk alone” kata fans Liverpool. Kita punya saudara di Djibouti, Aljazair, Nepal, atau Moroko. Seperti Beijing dan Tokyo yang menganggap kita adalah pasar, maka kita juga harus membuat Shanghai,Seoul, Vientiene, Manilla, atau Las Vegas adalah pasar kita juga. Kita jual oksigen kita. Atau kita ekspor batu bata ke mereka dengan bahan baku lumpur lapindo.

Ketika berbicara mengenai perdagangan global, Saya tak bisa lepas dari New York, Beijing, Kyoto, atau Bangkok yang menginvasi habis-habisan orang-orang kita untuk memakai mesin mereka, memakan buah mereka, atau sekedar membeli kapas-kapas mereka. Mereka cukup kuat. Dengan pola pikir perdagangan global, kebijakan negara yang mendukung. Orang-orang kita hanya terlalu menikmati lagu dari band “EFEK RUMAH KACA” yang berlirik “KITA BELANJA TERUS SAMPAI MATI”.

Potensi Sumber daya manusia dan alam kita sangatlah besar. Namun kita masih tertinggal bung! . Yang kami takutkan adalah benar adanya tentang ramalan kutukan sumber daya dalam mata kuliah Ekonomi Sumberdaya. Kita terlena dengan sumberdaya kita yang melimpah, konsumtif.
Hanya beberapa perusahaan saja yang berani menghajar pasar Internasional. Perusahaan Negara yang tiap hari transportasinya berjalan mengelilingi Pulau Jawa dengan dipenuhi mobilitas orang-orang pun mengaku dirinya defisit.Bahkan beberapa perusahaan Negara kita justru menjadi milik negaranya Noh Alamsyah atau negaranya Safee Sali.

Kuajukan pertanyaan kepada Pak Ujang tentang hubungan antara politik dengan bisnis Internasional, Yah jawaban beliau seperti yang saya fikirkan. Orang-orang terhormat kita masih kalah dengan intervensi negaranya Shunsuke Nakamura, Dong Fang Zhou atau negaranya Captain America. Politik memang penting bagi kemajuan bisnis global negara Gathotkaca ini. Namun kami yakin masih ada celah dan harapan untuk maju. Hanya kita yang punya sumberdaya alam melimpah. Washington tidak punya banyak pohon. Manchester tidak punya cukup banyak kayu. Alangkah baiknya jika kita melihat teori ekonomi. Barang akan mahal harganya jika jumlahnya sedikit dan banyak permintaan. Tentu kita bisa menentukan harga setinggi-tingginya, “Hahahaha”. Begitu mudahnya saya bicara. Seperti saya adalah Obama, Ahmadinnejad atau Hitler saja. Kita hanya Condolleza Rice yang patuh pada Obama.

Semoga saja paparan-paparan pesimistisku di atas hanyalah fabel yang banyak dibumbui majas hiperbola dan metafora. Semoga saja hanya karena aku terlalu sering melihat “BOX OFFICE”. Terlalu sering melihat film-film negara adidaya yang begitu canggih dan kuat yang mencengkeram negara-negara miskin dan berkembang. Majulah Indonesia Raya. Seperti yang dinyanyikan kakek kita pada kongres pemuda 1928. “Bangunlah Jiwanya Bangunlah Raganya untuk Indonesia Raya”. Dan semoga akan benar adanya bahwa mas penjual sayuran di ujung gang bisa menjual sayuranya sampai Ethiopia.

Rabu, 14 September 2011

MAN201

MANAGEMENT CLASS (KULIAH MANAGEMENT)
Department of Management, college of economics of management
Bogor Agricultural University

Lectures Prof Dr. Ujang Sumarwan, Msc
ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id

SESSION 3
Pertanyaan
Bayu Windiharto Putro - Department of Resource Environmental Economics - Bogor Agricultural University.

Ketika berbicara mengenai perdagangan global, kadang kebijakan-kebijakan yang diambil oleh perusahaan,terutama perusahaan milik negara terbentur dengan kepentingan negara-negara kuat yang mencoba melakukan intervensi. Bagaimana menurut pendapat bapak mengenai hal itu?

Hasil Diskusi Kelompok Kelas Pengantar Manajemen

MANAGEMENT CLASS (KULIAH MANAGEMENT)
Department of Management, college of economics of management
Bogor Agricultural University

Lectures Prof Dr. Ujang Sumarwan, Msc
ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id



SESSION 2
Diskusi Kelompok
Bayu Windiharto Putro - Department of Resource Environmental Economics - Bogor Agricultural University.

Kelas pengantar manajemen tentunya memiliki budaya. Apakah budaya itu berpotensi menghambat dosen ? lihatlah tujuh dimensi organisasi. Pilihlah unsur kebudayaan itu, dan jelaskan!

Kelas pengantar manjemen tentunya memiliki budaya. Karena terdiri dari individu-individu. Namun ada unsur dari dimensi organisasi yang ada pada kelas manajemen menurut kami menghambat dosen.
Yaitu orientasi hasil. Kelas pengantar manajemen terdiri dari mahasiswa-mahasiswa minor dari berbagai departemen dan mayor yang tentunya mengharapkan nilai akhir yang bagus. Dengan hanya memperhatikan orientasi hasil, secara tidak langsung kurang menitikberatkan proses. Sehingga dosen pun juga kesulitan untuk mengetahui apakah mahasiswa pengantar manajemen dapat menyerap ilmu dengan baik.

Senin, 05 September 2011

SMSan

Lamunanku terbuyar oleh suara hp. Tadinya aku bahagia, sudah satu minggu ku tunggu sms dari cewek-cewek cakep yang sekedar mengucapkan 'minal aidzin' dalam rangka lebaran. "biar bisa kujadikan alasan untuk PDKT".
Namun sayang, bukan sms. Hanya friend request dari jejaring sosial facebook. OMG. FACEBOOK !

Bisa dibilang aku terlalu percaya diri. Betapa mungkin kudapatkan sms cewek cakep. Setiap hari aku hanya rajin mendapat sms dari I*DOSAT (semacam DOKTER penyakit kudis yg rajin sms setiap hari untuk minta bayaran obat kurap).
Selain itu hanya mendapat sms dari BAPAK-BAPAKAN, PAPA-PAPAAN, MAMA-MAMAAN, PAPI-PAPIAN, NYOKAB-NYOKABAN. Mereka rajin mengirim sms. lebih mirip pacar-pacaran daripada orang yg ngaku-ngaku orangtua.

"dek, ini papa. papa tolong beliin dulu pulsa ke nomor ini ya. papa sedang terkena masalah besar. papa butuh pulsa. papa di kantor polisi. nanti papa ganti".

PENGHINAAN ! ANJ**G !

Berani sekali orang itu ngaku jadi si bapak. Kapan bapak berubah jadi papa? PAPA! kuulangi lagi biar merdu PAPA! sumpah aku jijik dengernya.
Si Bapak memang bukan pemilik perusahaan lumpur. Si Bapak memang tidak punya rumah di cikeas. Tapi bapak bukan peminta-minta kali.
Sejak kapan bapak jadi lebih suka sms mirip alay?
Sejak kapan bapak gonta-ganti nomor handphone?
Penghinaan. Dia pikir bapakku ababil kah?
Sejak kapan bapak berhenti langganan pulsa bulanan?

Dengan berat hati kubalas SMS Hoax yang bikin muak itu.

"Pap, sebenarnya adek pengen beliin pulsa. Tapi sayang, adek ga punya handphone. Nelfon aja masih ke wartel. Ini lagi kenapa papa sms ke handphone temen. Kan malu kalo keliatan kita kere. By The Way, pa. beliin mobil baru dong. Mobil yang kemaren ban mobilnya nginjek tai ayam! Beliin ya pa! Eh papa bukannya emang kerja di kantor polisi? papa yang suka nangkep kasus penipuan sms kan? papa masih aja suka becanda".

Oh, penipu bukan maksudku aku menyombongkan diri dengan membalas sms mu.
Hanya aku juga kere pulsa sepertimu. Wilayah kita masing-masing. Kita harus cepat-cepat konfrontasi.